Tuesday, 23 Apr 2024
Daftar Artikel
Sebagai tempat wisata terbesar kedua setelah Bali, Jogja selalu bisa mencuri hati banyak orang. Berbagai tempat menarik ada di kota istimewa ini dengan berbagai petualangan seru hingga budaya yang berbeda, dari yang mainstream hingga yang memacu adrenalin, dari suasana kota yang ramai hingga kesunyian yang menyelimuti. Sayangnya, semua tempat yang asyik buat seru-seruan ini terkadang tak bersahabat dengan kantong para backpacker. Apalagi jika ingin mengunjungi suatu tempat yang mblusuk seperti mengunjungi pantai-pantai di Gunungkidul, pastinya memerlukan budget yang lebih. Tapi kamu tak perlu khawatir, kamu bisa menghilangkan kekhawatiranmu dan menemukan jawabannya disini. Tetap bisa menikmati perjalanan dan keindahan dengan keadaan kantong yang tetap aman!
Jalan kaki bisa menjadi alternatif buatmu, jika ingin menuju sebuah tempat wisata secara gratis. Selain gratis, kamu juga lebih bisa menikmati perjalananmu, karena tak perlu marathon kamu bisa jalan santai saja. Sesekali jika ada yang dirasa menarik kamu bisa berhenti dan menyudahi rasa penasaranmu. Ditambah lagi, jalan kaki juga bagus buat tubuh, sekalian olahraga. Dan pastinya alternatif transportasi yang satu ini sangat ramah lingkungan. Ya.. memang sih buat yang jarang jalan jauh, nanti endingnya bakalan pegel-pegel. Tapi ada sedikit trik dari aku pribadi nih.. sebelum melakukan perjalanan jauh ada baiknya kaki kamu dilap dengan kain yang dibasahi air hangat dicampur garam. In Syaa Allah agak mengurangi pegal atau mungkin tak pegal.
Nah.. jika kamu menginap di sekitaran Keraton, kamu bisa berjalan kaki menuju Malioboro, Pasar Beringharjo, Titik Nol, Alun-Alun Utara, Alun-Alun Kidul, Tugu Jogja, dan masih banyak tempat wisata lainnya. Yang seharian aja gak cukup untuk dijelajahi.
Biaya : Gratis
Kalau kamu berada agak jauh dari pusat kota, jalan kaki juga boleh aja kalau mau.. Tapi ada alternatif yang lebih memudahkan dan juga murah yaitu dengan bus kota atau Trans Jogja. Dengan menggunakan Trans Jogja, kamu bisa keliling seluruh area kota Jogja. Kamu juga bisa turun di Malioboro, Monumen Jogja Kembali, dan tempat-tempat terkenal lainnya. Disambung dengan bus kota, kamu bisa menjangkau tempat-tempat yang tak dilewati Trans Jogja, misalnya ke Pantai Parangtritis.
Namun, kamu juga harus memperhatikan beberapa hal ketika memilih alternatif ini. Pertama, baik jalur bus kota maupun jalur Trans Jogja terkadang sulit untuk dimengerti.. kayak doi 🙂 hihi.. Jadi, kamu harus sering-sering bertanya sama petugas atau kernernya. Yang kedua beberapa bus kota beroperasi dalam kurun waktu yang sudah ditentukan, yang terkadang membuatmu tak menemukan bus kota lagi setelah jam 4 sore. Dan jumlah armada yang terbatas, membuatmu juga harus sabar menunggu hingga 1-2 jam. Terakhir, beberapa bus kota berjalan sangat lambat dan kamu harus kembali bersabar untuk mencapai tempat tujuan. Tapi juga ada yang menggunakan kecepatan tinggi yang akan memacu adrenalinmu.
Biaya: Rp 4.000 - Rp 7.000/orang (Bus Kota), Rp 3.600/orang/satu kali perjalanan (Trans Jogja)
Banyak julukan yang disandang oleh Jogja, salah satunya adalah kota sepeda. Terbukti dari adanya fasilitas yang memanjakan para backpacker sepeda alias bikepacking, seperti papan penanda jalur alternatif, rak parkir sepeda yang tersedia beberapa tempat, ruang tunggu khusus sepeda di lampu merah, hingga jalur khusus. Tentunya kamu bisa menggunakan fasilitas sepeda itu dengan sebaik mungkin. Misal dengan menyewa sepeda dan mulai petualangan mengeksplor Jogja dengan kayuhanmu. Kamu juga lebih bisa menikmati suasana dengan lebih santai dan tanpa polusi. Seru banget kan?
Biaya: Rp 15.000/hari
Sendirian itu memang tak menyenangkan ya.. Apalagi kalau soal sewa mobil atau motor sendirian, behhh.. itu mah gak mengenakkan banget. Nah, kalau mending kamu sewa motor atau mobil bareng backpacker lain. Jadi, beban biaya tak ditanggung sendirian. Sekalian agar dapet teman baru. Katanya teman baru itu juga membuka ilmu baru. Kan makin seru tuhh.. Menikmati wisata Jogja bersama backpacker lain.
Tapi, kekurangan dari alternatif ini adalah kesulitan mencari teman yang mau diajak kerjasama. Kalau perginya rombongan itu tak masalah. Tapi kalau solo backpacker, agak sulit. Solusinya, sebelum memutuskan pergi, kamu gabung dulu di forum backpacker di internet. Nah, dengan itu kemungkinan untuk mencari teman sharing kendaraan lebih mudah.
Biaya: sekitar Rp 50.000/motor dan Rp 200.000/mobil (belum termasuk supir dan bensin)
Alternatif yang satu ini agak anti maenstream dan bisa dibilang nekat. Ya.. walaupun memang hitchhiking atau menumpang mobil seseorang itu belum begitu terkenal di Indonesia, tapi tak ada salahnya untuk mencoba trik ini. Caranya cukup mudah cukup berikan tanda jempol ke atas di pinggir jalan yang sesuai, siapa tau ada mobil yang berhenti. Jika ada mobil yang berhenti, barulah utarakan niatmu. Tampilkan wajahmu yang paling memelas, mungkin dengan begitu bisa sedikit membantu. Memang butuh waktu agak lama juga untuk sampai menemukan tumpangan dan kamu pun juga tak tahu siapa yang akan memberimu tumpangan. Tapi, atas nama keamanan, sebaiknya hindari cara ini kecuali jika benar-benar terdesak.
Biaya: Gratis
Gimana.. Gimana?? Seru ya kan too..!! Ada besar kemungkinan sebagian tips diatas akan kamu coba. Dengan begitu petualanganmu akan memberikan kesan yang berbeda. Coba aja deh!
