Home » Pendidikan » Mahasiswa UPN Veteran Jogja Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Ecoenzyme, Solusi Inovatif Atasi Krisis Sampah

Mahasiswa UPN Veteran Jogja Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Ecoenzyme, Solusi Inovatif Atasi Krisis Sampah

by 

JOGJAASIK-Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta meluncurkan inisiatif inovatif dalam pengolahan limbah. Foto: UPN Jogja

Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta meluncurkan inisiatif inovatif dalam pengolahan limbah. Berkolaborasi dengan jurusan Agribisnis, Administrasi Bisnis, dan Akuntansi, tim ini mengolah limbah kulit durian menjadi ecoenzyme, sebuah produk serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Inisiatif ini muncul sebagai respons atas masalah darurat sampah yang melanda Yogyakarta. Setiap keluarga dan unit usaha diharapkan mampu mengelola sampah secara mandiri, mengurangi beban tempat pembuangan akhir yang semakin kritis. Dalam konteks ini, kulit durian yang kerap kali hanya dibuang, diolah menjadi produk bernilai guna melalui proyek ini.

"Kami ingin menunjukkan bahwa apa yang sering dianggap limbah, seperti kulit durian, bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi," ujar Ismianti, salah satu anggota tim pengabdian. Tim ini juga terdiri dari Ali Hasyim Al Rosyid, Astrid Wahyu Adventri Wibowo, dan Puji Handayani Kasih, serta didukung oleh mahasiswa.

Program yang berlangsung dari Mei hingga November 2024 ini menggunakan proses fermentasi sederhana yang mengubah kulit durian menjadi ecoenzyme dalam waktu 3 hingga 6 bulan. Produk ecoenzyme ini dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serbaguna, pupuk organik, deterjen, hingga handsanitizer dan pembersih air.

Menurut tim pengabdian, produk ecoenzyme ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. "Dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai, kami berharap dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dan sekaligus memberikan manfaat ekonomi," kata Ismianti.

Bahan baku limbah kulit durian untuk tahap awal proyek ini diperoleh dari Bhumi Durian. Tim pengabdian berharap program ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Menarik Untuk Dibaca :  4 Rekomendasi Kampus Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terbaik di Jogja, Selamatkan Generasi Muda untuk Kembali Mencintai Bahasa Nasional

Program ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat, yang dilibatkan dalam proses pengolahan ecoenzyme. "Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari inisiatif ini, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan," tambah Ali Hasyim Al Rosyid.

Dengan adanya program ini, tim pengabdian UPN Veteran Yogyakarta berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan bagaimana sampah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat. Inisiatif ini bukan hanya solusi praktis untuk masalah sampah, tetapi juga langkah inovatif yang mendorong perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah di masyarakat.

Transformasi limbah kulit durian menjadi ecoenzyme adalah bukti nyata bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, masalah lingkungan bisa diatasi sekaligus memberikan manfaat ekonomi. Tim pengabdian berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas.