Friday, 19 Apr 2024
Daftar Artikel
Malioboro, destinasi wisata yang tak pernah tidur di Jogja. Mau pagi, siang, sore, ataupun malam.. selalu saja dipenuhi orang. Entah berbelanja atau hanya sekadar jalan-jalan menikmati suasana. Malioboro itu istimewa, kenapa..?? Malioboro itu cuma gitu-gitu aja, tapi bikin orang yang udah pernah kesana ingin kesana lagi. Maliboro itu ngangenin dan gak ngebosenin. Dan buat kamu para pelancong dari luar Jogja yang udah pernah kesana, pasti ngrasain hal yang sama. Nah, supaya setiap kenangan di Malioboro bisa diabadikan jangan lupa buat belanja barang-barang yang ada disana. Untuk itu, kami bakal kasih tips buat kamu yang mau belanja irit di Maliboro. Kamu bisa borong sepuasmu tanpa bikin dompet menangis menggugu. Ya udah yuk simak tips dibawah ini!
Buat list tentang barang apa saja yang mau kamu beli itu penting banget lhoo..! Supaya kamu gak kebingungan barang apa aja yang mau dibeli saat di berada di Malioboro. Dan kalau gak gitu kamu bisa kalap. Karena barang di Maliobor itu unik-unik dan lucu-lucu gyus! Kamu bisa browsing untuk melihat-lihat barang khas Jogja itu apa aja. Selain untuk diri sendiri juga bisa lho buat oleh-oleh.
Penjual itu ternyata juga punya trik lho, kadang mereka akan beralibi jika tidak punya kembalian dan membujuk pembeli untuk membeli barang lain sebagai ganti kembalian. Untuk mengatasi hal tersebut kamu juga harus punya trik, yaitu dengan menyiapkan uang pas.
Jangan fokus sama satu penjual saja. Cobalah untuk berkeliling terlebih dahulu. Karena barang-barang yang dijual di Malioboro itu hampir sama, hanya penawaran mereka saja yang berbeda. Jadi, siapa tau kamu bisa dapat harga yang lebih rendah.
Jual mahal itu jangan sama doi aja, tapi sama penjual juga perlu. Jadi, saat beli barang usahan kamu tetap stay cool, jangan terlihat kamu sangat membutuhkan barang tersebut. Jika pedagang tahu kamu begitu menginginkan barang itu, kamu bisa dikasih harga yang tinggi. Apalagi kamu perempuan, pedagang sudah hafal jika perempuan menginginkan suatu barang, 80% pasti akan dibeli. Jadi, kamu harus belajar jual mahal sama pedagang. Caranya saat pedagang tidak memberikan harga yang kita tawarkan, tinggalkan kios tersebut. Biasanya dalam hitungan detik, pedagang akan memanggil kamu dan memberikan penawaran yang lebih murah.
Penampilan itu juga berpengaruh pada harga barang. Kok bisa? Karena jika kamu berpenampilan layaknya wisatawan dari luar Jogja, maka pedagang akan menawarkan harga tinggi. Jadi, ada baiknya bersikap seperti warga Jogja.
Berkaitan dengan poin ke lima. Kamu juga perlu dandan biasa saja. Tak usah berpenampilan yang woww. Apalagi pakai perhiasan sana-sini. Selain bisa mengundang perbuatan yang tidak diinginkan, kamu bisa jadi sasaran para pedagang yang ditawari dengan harga tinggi. Karena kamu akan dianggap sebagai orang yang banyak uang.
Jika kamu sedang berkunjung ke suatu tempat, ada baiknya pelajari bahasa daerah tersebut. Paling tidak, kalimat percakapan standar. Misalnya kalimat sapaan, penawaran, dan berterimakasih. Dengan mencoba menggunakan bahasa setempat, kamu bisa dianggap seperti warga lokal. Selain itu, penggunaan bahasa daerah setempat dianggap sangat meghormati kebudayaan yang ada.
Liat mantan punya gebetan baru aja tegar, ditawari barang saat liburannya harusnya lebih strong dong. Jadi, jangan sampai tergiur. Biasanya merkea akan bilang " Monggo mbak gantungan kuncinya 5000 an" atau "bajunya 15.000". Seperti itu. Jadi kalau kamu memang tidak begitu membutuhkan, jangan sampai tergoda. Anggap saja seperti angin berlalu. Tapi, jika memang kamu butuh kamu boleh mampir tapi juga harus berani menawar.
Kalau kamu punya teman atau saudara yang ada di Jogja. Ada baiknya ajak dia untuk menemanimu belanja. Karena pasti dia lebih tau seluk beluk Malioboro dan cara menawar yang jitu. Dan dia seorang warga lokal yang tentunya menguasai bahasa daerahnya, kemungkinan kamu bisa mendapatkan harga yang lebih rendah.
Gimana? Udah siap belanja di kota pelajar? Udah siap buat tawar menawar? Udah siap buat jalan-jalan sekaligus cuci mata? Terus, kapan mau liburan ke Jogja lagi?
